Hallo hallo hai...
Apa kabar kalian?? :))
Setelah vakum kira-kira setahun aku pengen cerita nih pengalamanku selama hidup di masa kuliah beserta segala suka dukanya yang telah berjalan setelah setahun ini..
Kuliah...
Mungkin bagi kalian yang masih duduk di bangku sekolah menganggap bahwa kata kerja tersebut sangatlah menyenangkan bahkan bisa dikerjakan dengan lebih santai dariada di bangku sekolah. Mungkin sebagian pernyataan tersebut tidak salah tapi sebenarnya kuliah itu bebannya lebih berat daripada sekolah, karena kita dituntut belajar mandiri dan ditambah lagi dengan beban perasaan rindu pada semua orang yang kita sayangi dan kampung halaman.
Di semester pertamaku kemarin aku masih dalam proses adaptasi dalam suasana perkuliahan serta lingkungan yang baru. Tapi Alhamdulillah hasil yang aku dapatkan selama belajar di semester awal itu cukup memuaskan. Lumayanlah bisa bikin seneng ayah ibuku dari pencapaian awalku itu.
Di semester dua yang baru saja berakhir beberapa minggu yang lalu mungkin bisa dibilang aku agak keteteran karena aku ambil semua jatah sks yang diberikan, yaitu 24 sks. Harapanku sih cuma pengen lulus cepet kalo ambil banyak, eh ternyata kuliahnya ga segampang kuliah semester satu. Ditambah lagi dengan mulai banyak kegiatan keorganisasian yang aku ikuti. Ya mungkin inilah konsekuensinya bagiku, seorang yang belum berpengalaman dan belum bisa me-manage waktu. Alhasil.. IPK-ku semester dua ini turun drastis dengan dua nilai yang menyedihkan. Tentu saja hal ini bikin ayah ibuku kecewa, iya KECEWA, tapi mereka hanya menunjukkan dukungan yang terus diberikan padaku.
Maafkan aku yah buk.. aku belum bisa membahagiakan kalian.. InsyaAllah aku bisa meningkatkan di semester depan dengan lebih "ngoyo" Aamiin...
Teman, ingatlah!! "KULIAH ITU GA SESUSAH NYARI BIAYANYA"
H-2 menuju bulan Maret..
Apa yang spesial???
Nih jadwal kelas
12 siswa MAN 3 Kediri:
Minggu pertama UAM
Minggu kedua masih UAM + Try Out Diknas II
Minggu ketiga ujian praktik
Minggu keempat Try Out Kemenag
Syukurin aja dehsama jadwal yang udah ada, mau diapain
lagi? Masih mau belajar konsep? Udah telat! Mending kalo belajar ngadepin ujian
itu langsung latihan soal, toh dengan latihan banyak soal kan kita juga makin lancar mengerjakan soal ujiannya.
Pejuang itu harus punya mental Optimism dan Resiliency. Apa
itu Optimism dan Resiliency? Mari kita ulas sedikit.
Optimism yang
berarti optimis atau harapan baik, maksudnya jika seorang pejuang tidak
memiliki rasa optimis atau punya tapi sangat sedikit, maka mereka akan
tersingkir dari medan perang dengan sendirinya. Karena di pikiran mereka
hanyalah berisi ketidakmampuan mereka melawan musuh-musuh yang siap menghadang
mereka. Padahal seharusnya pejuang itu harus optimis untuk meraih kemenangan.
Seperti halnya saat kita nanti mengikuti SBMPTN, optimislah meskipun pesaingmu
banyak tapi yang lulus bisa dibilang ‘sedikit’, nama kamu juga akan masuk pad
daftar peserta yang lulus. Jadi
optimislah dalam menjalani berbagai hal positif!
Sekarang Resiliency.
Resiliency
itu gaya memegas, yaitu jika diberikan tekanan dia akan kembali ke arah
yang berlawanan dengan lebih kuat. Maksudnya seorang pejuang harus memiliki resiliency itu harus merasakan tekanan
dulu, ya ibarat peribahasa itu
“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian ; Bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian.” Semakin perjuangannya ditekan, maka dia nanti akan
memberikan tolakan yang sangat kuat ke arah sebaliknya yang mengibaratkan
sebuah keberhasilan.
Dan satu lagi, Allah akan selalu melihat perjuangan
hamba-Nya, selagi kamu mau berusaha akan ada jalan yang terbaik. Percayalah,
Allah ga akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya!
Tetap
Optimis dan Lanjutkan Perjuanganmu!!
Halo kawan.. :)
Apa mimpi terbesarmu? Apa usahamu untuk meraihnya? Pernahkah
kalian menyerah untuk meraihnya? Wah.. mimpi kawan-kawan pasti keren-keren deh.
Teruslah bermimpi, karena ‘mimpi adalah kunci untuk kita
menaklukkan dunia’, gitu sih katanya
Nidji dalam lagunya yang berjudul Laskar
Pelangi. Kata-kata dalam lirik itu memotivasi kita untuk tetap bermimpi dan
memperjuangkannya untuk menghadapi kehidupan dunia ini. Sebenarnya mimpi lahir
dari kenginan kita, dan untuk mencapainya, seperti yang digambarkan di film yang
diproduseri oleh Mira Lesmana, Laskar Pelangi.
Ada juga pepatah yang mengatakan bahwa kita harus bermimpi
setinggi langit. Tapi jangan takut merasa sakit jika kamu jatuh saat kamu
berusaha meraihnya. Percayalah kamu akan menggenggam mimpimu yang akan membayar
atas luka saat terjatuh. Jika kita kalah, coba lagi,
jika kita jatuh bangunlah lagi, jika kita terpuruk bangkit lagi, tapi jika kita
menyerah semuanya selesai dan sia-sia.
Jangan menyerah untuk bermimpi, seperti halnya mimpi Bill
Gate yang terbukti telah terwujud sekarang, yaitu tersedianya sebuah komputer
di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga. Bahkan komputer tdak
hanya ada di setiap rumah, tapi dibawa kemana-mana dengan fleksibel. Itu adalah
contoh perkembangan peradaban manusia karena mimpi seseorang. Ada banyak
pemimpi lain yang berhasil menggapai mimpinya di bidang lain, seperti
transportasi dan perkembangan ekonomi yang hasilnya bisa kita nikmati sekarang.
Tapi Jangan Pernah Lupa ketika kita sudah sukses ada banyak orang yang pernah membantu anda meraih impian
dan kesuksesan kita.
Tidak akan ada orang yang bisa membatasi mimpi kita, jadi bermimpilah
dan selalu berusaha mewujudkannya. Jadilah penerus bangsa yang percaya diri,
tangguh , dan realistis. Jangan meremehkan sebuah mimpi hanya karena kamu
mengandalkan takdir, karena Allah sudah berfirman dalam Al-Qur’an:
“....Sesungguhnya
Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya.....” {Ar-Ra’du:11}
Jadi siswa tingkat akhir ituu... menyenangkan sekaligus melelahkan.
Aku senang karena sebentar lagi aku akan melepaskan gelarku sebagai siswa untuk sebuah gelar yang baru, yaitu 'Mahasiswa'. Meskipun hanya bertambah kata 'Maha-" pada gelar baruku nanti, itu sangat membanggakan bagi penyandang barunya. Tapi untuk melepaskan gelar siswa juga perlu perjuangan loh, tanpa usaha dan doa kita juga akan sulit melepaskannya.
Melepaskan gelar saja sudah sulit, so pasti mendapatkan gelar baru yang lebih baik juga akan relatif lebih sulit. Sekarang saja aku sudah dihadapkan pada jadwal-jadwal ujian yang banyak itu.. Mulai Januari sampai April akan banyak ujian di tingkat sekolahku, seperti try out, Ujian Akhir Madrasah, Ujian praktek, trus ujung-ujungnya ENAS deh.
Itu belum berakhir sob, aku ga boleh terlalu berharap masuk PTN lewat jalur SNMPTN, ya sebenernya kepengen juga sih, tapi buat antisipasi kemungkinan terburuk ga salah kan?
Lelah?? iyaa.. Gimana enggak? Tiap hari Senin-Kamis madrasah mewajibkan siswa kelas 12 yang dilaksanakan sampai jam setengah empat sore untuk mengikuti bimbingan belajar untuk mengahadapi EN, ditambah lagi jadwal les tambahan di luar sekolah yang aku ambil tiap hari Senin dan Kamis dari jam setengah lima sore sampai jam delapan malam. Kebayang ga
sih capeknya gimana? Tapi aku percaya kok kalau dibalik usaha keras dan doa akan muncul suatu keberhasilan. :)
Aku berani maju karena ada dorongan dan doa keluarga dan teman-temanku.
#AkuSiapJadiMaba
Halo calon orang-orang sukses...
Masihkah kalian beranggapan bahwa
jika diri kalian ikut organisasi akan menyita waktu bermain atau waktu luang
kalian? Kali ini saya akan membahas sedikit tentang keuntungan dalam mengikuti
suatu organisasi.
Pernah suatu ketika guruku
mengatakan bahwa orang sibuk-lah yang akan menjadi orang yang sukses. Aku masih
belum mengerti kenapa guruku berkata seperti itu, padahal menurutku
berorganisasi itu melelahkan, menyita waktu belajar dan atau mungkin bermain.
Pikiranku terus bertanya-tanya maksud kata-kata guruku tadi.
Sampai suatu ketika, tepatnya
kemarin saya mendapatkan jawaban yang sekian lama belum saya temukan (ciee..
lebay). Kemarin Sabtu tepatnya saat digelar acara Sosialisasi Campus (Soscam) oleh IKAPAMANDIGA (Ikata Alumni PGA dan
MAN 3 Kediri) di MAN 3 Kediri.
Pertanyaan saya terjawab di acara
Talk show Soscam yang diisi oleh dua
orang aktivis, yaitu mas Riza dan mbak Dila. Mas Riza mengatakan bahwa dalam berorganisasi dapat membantu dalam
menggali passion. Selain itu,
organisasi juga membantu seseorang untuk belajar dalam hal me-manage waktu. Mengejar nilai perlu, tapi
bersosialisasi juga lebih diperlukan seseorang (apalagi seorang pelajar /
mahasiswa). Karena jika seorang hanya mementingkan meengejar prestasi ‘saja’
juga akan sia-sia, karena dia akan sulit membagikan ilmunya kepada orang lain
karena kendala dalam hal sosialisasi. Dan menurut saya nih, salah satu keuntungan lain mengikuti organisasi adalah kita
dapat belajar bagaimana menjalin teamwork
yang baik.
Berorganisasi bukan berarti akan
menurunkan prestasi seseorang, hal itu telah dibuktikan oleh mbak Dila yang juga aktif dalam banyak
organisasi , dia baru saja mengikuti program student exchange ke Norwegia di tahun 2014 kemarin. Dia adalah
satu-satunya orang yang lolos program itu yang masih belajar pada jenjang Sarjana, karena peserta lainnya
mayoritas adalah Magister. Bahkan dia
juga hanya menempuh kuliahnya dalam 3 tahun
5 bulan. Masihkah ada mindset
tentang organisasi dapat menurunkan prestasi kalian?