Jadi siswa tingkat akhir ituu... menyenangkan sekaligus melelahkan.
Aku senang karena sebentar lagi aku akan melepaskan gelarku sebagai siswa untuk sebuah gelar yang baru, yaitu 'Mahasiswa'. Meskipun hanya bertambah kata 'Maha-" pada gelar baruku nanti, itu sangat membanggakan bagi penyandang barunya. Tapi untuk melepaskan gelar siswa juga perlu perjuangan loh, tanpa usaha dan doa kita juga akan sulit melepaskannya.
Melepaskan gelar saja sudah sulit, so pasti mendapatkan gelar baru yang lebih baik juga akan relatif lebih sulit. Sekarang saja aku sudah dihadapkan pada jadwal-jadwal ujian yang banyak itu.. Mulai Januari sampai April akan banyak ujian di tingkat sekolahku, seperti try out, Ujian Akhir Madrasah, Ujian praktek, trus ujung-ujungnya ENAS deh.
Itu belum berakhir sob, aku ga boleh terlalu berharap masuk PTN lewat jalur SNMPTN, ya sebenernya kepengen juga sih, tapi buat antisipasi kemungkinan terburuk ga salah kan?
Lelah?? iyaa.. Gimana enggak? Tiap hari Senin-Kamis madrasah mewajibkan siswa kelas 12 yang dilaksanakan sampai jam setengah empat sore untuk mengikuti bimbingan belajar untuk mengahadapi EN, ditambah lagi jadwal les tambahan di luar sekolah yang aku ambil tiap hari Senin dan Kamis dari jam setengah lima sore sampai jam delapan malam. Kebayang ga
sih capeknya gimana? Tapi aku percaya kok kalau dibalik usaha keras dan doa akan muncul suatu keberhasilan. :)
Aku berani maju karena ada dorongan dan doa keluarga dan teman-temanku.
#AkuSiapJadiMaba
Halo calon orang-orang sukses...
Masihkah kalian beranggapan bahwa
jika diri kalian ikut organisasi akan menyita waktu bermain atau waktu luang
kalian? Kali ini saya akan membahas sedikit tentang keuntungan dalam mengikuti
suatu organisasi.
Pernah suatu ketika guruku
mengatakan bahwa orang sibuk-lah yang akan menjadi orang yang sukses. Aku masih
belum mengerti kenapa guruku berkata seperti itu, padahal menurutku
berorganisasi itu melelahkan, menyita waktu belajar dan atau mungkin bermain.
Pikiranku terus bertanya-tanya maksud kata-kata guruku tadi.
Sampai suatu ketika, tepatnya
kemarin saya mendapatkan jawaban yang sekian lama belum saya temukan (ciee..
lebay). Kemarin Sabtu tepatnya saat digelar acara Sosialisasi Campus (Soscam) oleh IKAPAMANDIGA (Ikata Alumni PGA dan
MAN 3 Kediri) di MAN 3 Kediri.
Pertanyaan saya terjawab di acara
Talk show Soscam yang diisi oleh dua
orang aktivis, yaitu mas Riza dan mbak Dila. Mas Riza mengatakan bahwa dalam berorganisasi dapat membantu dalam
menggali passion. Selain itu,
organisasi juga membantu seseorang untuk belajar dalam hal me-manage waktu. Mengejar nilai perlu, tapi
bersosialisasi juga lebih diperlukan seseorang (apalagi seorang pelajar /
mahasiswa). Karena jika seorang hanya mementingkan meengejar prestasi ‘saja’
juga akan sia-sia, karena dia akan sulit membagikan ilmunya kepada orang lain
karena kendala dalam hal sosialisasi. Dan menurut saya nih, salah satu keuntungan lain mengikuti organisasi adalah kita
dapat belajar bagaimana menjalin teamwork
yang baik.
Berorganisasi bukan berarti akan
menurunkan prestasi seseorang, hal itu telah dibuktikan oleh mbak Dila yang juga aktif dalam banyak
organisasi , dia baru saja mengikuti program student exchange ke Norwegia di tahun 2014 kemarin. Dia adalah
satu-satunya orang yang lolos program itu yang masih belajar pada jenjang Sarjana, karena peserta lainnya
mayoritas adalah Magister. Bahkan dia
juga hanya menempuh kuliahnya dalam 3 tahun
5 bulan. Masihkah ada mindset
tentang organisasi dapat menurunkan prestasi kalian?
Berani
bermimpi, mengajar dan menggapainya adalah suatu hal yang manusiawi. Berhenti
bermimpi dan tidak tahu akan cita-cita maka semua akan sia-sia! – M. Fikri A.
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan
yang sangat ingin dicapai, yaitu
cita-cita. Cita-cita juga merupakan sesuatu yang membuat seseorang rela
melakukan apapun dan memilih jalan manapun untuk meraihnya sekalipun banyak
rintangan yang harus dihadapi. Rintangan-rintangan itu memang disediakan untuk
menguji seberapa sanggup mereka meraih cita-citanya. Kadar kesiapan seseorang
dalam menghadapi rintangan-rintangan tersebut pastilah berbeda. Karena kesiapan
mereka dapat ditentukan dari seberapa persiapan mereka.
Untuk menggapai semua cita-cita
hidup ini, seorang konsultan bisnis handal, Erika Andersen, mengatakan bahwa
kuncinya hanya satu: Strategical Thinking. Dalam bukunya, Being Strategic, Andersen (2010) mendefinisikan orang yang
berpikir strategis sebagai orang yang “secara konsisten mengambil pilihan yang
akan membawanya lebih dekat dengan target yang diharapkan”. Jadi, jika seseorang
bercita-cita mendapatkan beasiswa, maka dia bukan orang yang berpikir strategis
jika tiap hari dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain daripada
belajar.
Memang menggali
keinginan atau cita-cita itu tidak semudah yang dilakukan anak TK maupun SD.
Karena menentukan cita-cita juga memerlukan pertimbangan pada keahlian yang
dimiliki. Seperti saya yang dulu semasa kecil bercita-cita menjadi seorang
dokter tapi sekarang saya berpikiran untuk menjadi seorang pegawai perusahaan
atau seorang dosen. Cita-cita yang belum jelas dapat diibaratkan seperti seseorang
yang melangkah tanpa arah, jadi mereka hanya akan mengalir mengikuti arus.
Kejarlah
cita-citamu dengan menatap ke depan! Cita-cita akan lebih mudah diraih dengan
kegigihan dan keuletan. Banyak orang yang gagal bukan karena kurang
cerdas, bukan karena kekurangan sumber daya, bukan karena banyaknya halangan,
namun karena kurangnya kegigihan. Mereka menyerah lebih awal, berhenti di
tengah jalan, dan membiarkan keputus asaan membunuh cita-cita dengan perlahan.
Ingatlah jika keberhasilan berada di tangan kita sendiri!
” Anda
adalah anda saat ini, karena itu yang anda inginkan. Kalau anda ingin berbeda,
maka mulai hari berusaha untuk berubah.“
_ FRED
SMITH _
Halo guys.. ^^
Apa kabar
liburan kalian?? Hari ini liburan semester satu yang terakhir, right?Apa yang sudah kalian siapkan
untuk memasuki semester genap besok? Dan seberapa siapkah kalian menghadapi
tugas-tugas baru dari guru??
Pagi ini untuk
mengisi hari libur terakhir semua pendidikan yang berada d bawah naungan
Kementrian Agama Kota Kediri memperingati Hari Amal Bakti atau yang biasa
disebut HAB Kemenag yang ke-69. Kegiatan ini diikuti mulai dari pelajar tingkat
Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
Acara
peringatan HAB Kemenag tahun 2015 dilaksanakan di MAN 3 Kediri yang bertempat
di jalan Letjend Soeprapto 58 Kediri. Kegiatannya dimulai sejak pukul 06:50
dengan diisi sambutan dari Kepala Kemenag Kota Kediri, kemudian dilanjutkan jalan
santai. Kemudian acara selanjutnya yaitu pembagian hadiah dan hiburan yang
diisi oleh para pelajar berbagai sekolah, seperti MAN 3 Kediri dan MAN 2 Kediri
yang digelar di lapangan belakang MAN 3 Kediri. Serangkaian acara peringatan
HAB Kemenag berakhir sekitar pukul 11:40
Suasana tadi malam terasa sangat berbeda dari biasanya. Bagaimana
tidak? Mulai pukul 21.00 saja sudah mulai banyak suara kembang api yang
dinyalakan untuk menyambut pergantian tahun.
Moment pergantian tahun masehi memang banyak dinantikan kebanyakan
masyarakat. Di malam itu mereka akan merayakan bersama rekan, sahabat, atau
keluarganya. Tidak sedikit perusahaan dan pemerintah daerah yang mengadakan
pesta pergantian tahun dengan mengundang artis-artis dalam negeri, seperti
Saint Loco, band yang diundang Pemerintah Kabupaten Kediri untuk mengisi acara
pergantian tahun di Simpang Lima Gumul tadi malam. Tapi tidak sedikit juga
masyarakat yang hanya menghabiskan waktu bersama keluarganya hanya untuk
makan-makan di rumah.
Tadi malam pasar malam yang digelar di sebelah rumahku lebih
ramai pengunjung daripada malam-malam biasanya, mungkin karena di pasar malam
tersebut juga diadakan pesta kembang api yang bisa lebih menarik pengunjung
untuk datang. Meskipun pada pukul 22.00 sudah tutup, tapi para crew dari pasar malam tersebut malah memulai
pesta mereka sendiri dengan acara bakar-bakar ikan dan karaoke-an bersama. Dan tepat
pukul 00.00 mereka kembali menyalakan kembang api lebih banyak. Aku yang
awalnya tidak tertarik pun akhirnya ingin melihat keramaian mereka dari
rumahku.
Pergantian tahun kali ini mungkin tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya, karena Indonesia masih berduka atas hilangnya Pesawat Air Asia sejak
hari Minggu kemarin. Banyak penumpang dan awak pesawat yang belum ditemukan. Bisa
dibayangkan bagaimana perasaan keluarga mereka yang menanti kabar di saat
banyaknya orang merayakan tahun baru. Duka mereka sulit terhapuskan di tengah
kebahagiaan orang-orang menyambut moment setahun sekali ini.
Selamat tahun baru 2015. Semoga di tahun baru ini banyak
keberkahan yang dapat kita raih dan semoga seluruh penumpang dan awak pesawat
Air Asia QZ8501 dapat segera ditemukan dan dikembalikan kepada keluarganya..
Amiin... (˘‿˘)
Tadi malam di rumah